Kamis, 17 Desember 2015

Tulisan_4SS_PBisnis

OUTSOURCING

Dalam iklim persaingan usaha yang makin ketat, perusahaan berusaha untuk melakukan efisiensi biaya produksi (cost of production). Salah satu solusinya adalah dengan sistem outsourcing, dimana dengan sistem ini perusahaan dapat menghemat pengeluaran dalam membiayai sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

Alih daya (bahasa Inggris: outsourcing atau contracting out) adalah pemindahan pekerjaan (operasi) dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Hal ini biasanya dilakukan untuk memperkecil biaya produksi atau untuk memusatkan perhatian kepada hal utama dari perusahaan tersebut.
Outsourcing (Alih daya) sebagai suatu penyediaan tenaga kerja oleh pihak lain dilakukan dengan terlebih dahulu memisahkan antara pekerjaan utama (core business) dengan pekerjaan penunjang perusahaan (non core business) dalam suatu dokumen tertulis yang disusun oleh manajemen perusahaan.

Dalam melakukan outsourcing perusahaan pengguna jasa outsourcing bekerjasama dengan perusahaan outsourcing, dimana hubungan hukumnya diwujudkan dalam suatu perjanjian kerjasama yang memuat antara lain tentang jangka waktu perjanjian serta bidang-bidang apa saja yang merupakan bentuk kerjasama outsourcing. Karyawan outsourcing menandatangani perjanjian kerja dengan perusahaan outsourcing untuk ditempatkan di perusahaan pengguna outsourcing.

Karyawan outsourcing selama ditempatkan diperusahaan pengguna jasa outsourcing wajib mentaati ketentuan kerja yang berlaku pada perusahaan outsourcing, dimana hal itu harus dicantumkan dalam perjanjian kerjasama. Mekanisme Penyelesaian perselisihan ketenagakerjaan diselesaikan secara internal antara perusahaan outsourcing dengan perusahaan pengguna jasa outsourcing, dimana perusahaan outsourcing seharusnya mengadakan pertemuan berkala dengan karyawannya untuk membahas masalah-masalah ketenagakerjaan yang terjadi dalam pelaksanaan outsourcing.

Alasan-alasan Melakukan/Tidak Melakukan Outsourcing

Alasan-alasan mengapa melakukan outsourcing tersebut menurut ( Suwondo, 2004 ) adalah
1.       Alasan organisasi
·         Meningkatkan efektifitas perusahaan dengan menfokuskan diri pada apa yang dapat dilakukan paling baik yaitu kompetensi utamanya (bisnis utamanya)
·         Meningkatkan fleksibilitas untuk mengantisipasi perubahan bisnis, baik penggunaan tehnologi atau proses maupun perubahan volume bisnis
·         Melakukan transformasi organisasi
·         Meningkatkan nilai produk dan layanan
·         Meningkatkan kepuasan pelanggan
·         Menghindari pengendalian bagian yang sulit dikendalikan
·         Mempercepat hasil reengineering
2.       Alasan perbaikan kinerja
·         Memperbaiki kinerja operasi perusahaan
·         Memperoleh ketrampilan ahli dan teknologi yang tidak mungkin diperoleh dengan cara lain
·         Meningkatkan manajemen dan pengendalian
·         Memperbaiki manajemen risiko
·         Mendapatkan ide-ide yang inovatif
·         Memperbaiki kredibilitas dan pamor tinggi dengan cara berasosiasi dengan pemberi jasa yang unggul
3.       Alasan keuangan
·         Mengurangi investasi dalam pembelian dan penggantian aset
·         Menggunakan dana yang ada untuk keperluan lain yang lebih mendesak dan penting
·         Memperoleh arus kas dengan memindahkan aset kepada pemberi jasa
·         Membagi resiko keuangan dengan pemberi jasa
·         Mengurangi dan mengendalikan biaya operasi
4.       Alasan penghasilan
·         Mendapatkan akses pasar dan kesempatan bisnis lebih luas dengan melalui jaringan pemberi jasa
·         Mempercepat perluasan bisnis dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, sistem dan proses pemberi jasa
·         Menambah kapasitas produksi dan penghasilan pada saat perusahaan tidak mampu mendanainya
5.       Alasan biaya
·         Mengurangi biaya dengan memanfaatkan kemampuan unggul pemberi jasa, baik kemampuan teknologi, spesialisasi, produktivitas, pengembangan dan riset
·         Mengubah biaya tetap menjadi biaya variable
·         Mengurangi kebutuhan arus kas
·         Sering kali dapat mengurangi biaya gaji dan upah karyawan
6.       Alasan sumber daya manusia
·         Memberikan pada karyawan kepastian lebih dalam hal jenjang karir
·         Menghindari problema yang ditimbulkan oleh tuntutan sumber daya manusia, sering kali sulit diatasi sendiri
·         Lebih memberikan fokus pada pembinaan sumber daya manusia di bidang kegiatan utama perusahaan

Alasan – alasan mengapa suatu perusahaan tidak melakukan outsourcing antara lain
1.       karena ketidakpastian
2.       kurangnya pengawasan
3.       potensi konflik
4.       ketidaksenangan karyawan dan finansial

Karena alasan-alasan ini, baik karena pertimbangan maupun pengalaman, suatu perusahaan tidak mau melakukan outsourcing atau tidak mau melanjutkan melakukan outsourcing. Sedangkan alasan – alasan lain perusahaan tidak melakukan outsourcing adalah :
1.       belum melakukan studi
2.       merasa terlalu sibuk melakukan studi
3.       tidak berani mengambil resiko
4.       menganggap ide yang baik tetapi waktunya belum tepat
5.       mempunyai pengalaman jelek
6.       menganggap pelanggan membenci ini
7.       takut akan reaksi karyawan
8.       takut reaksi serikat buruh
9.       menunggu proyek percobaan sampai berhasil
10.   terlalu banyak biaya tersembunyi yang tidak ketahuan

Hasil survey

Hasil survey outsourcing Institute yang berbasis di Amerika yang mempunyai 18000 anggota pernah melakukan survey 1998 diantara 600 anggotanya mengenai alasan mereka melakukan outsourcing (Suwondo, 2004 ) :
a.      mempercepat keuntungan reengineering
b.      mendapatkan akses pada kemampuan kelas dunia
c.       memperoleh suntikan kas
d.      membebaskan sumberdaya untuk kepentingan lain
e.      membebaskan diri dari fungsi yang sulit dikelola atau dikendalikan
f.        memperbaiki fokus perusahaan
g.      memperoleh dana capital
h.      mengurangi biaya operasi
i.        mengurangi resiko
j.         memperoleh sumber daya yang tidak dimiliki perusahaan lain

Hasil survey Shreeveport diantara 500 perusahaan besar di Inggris dengan menghasilkan alasan-alasan yang paling banyak dikemukakan tentang mengapa suatu perusahaan takut melakukan outsourcing:
a.      Kehilangan kendali
b.       Implikasi kehilangan lapangan kerja
c.       Kehilangan sumber daya manusia
d.      Kesulitan mengendalikan biaya
e.      Kehilangan waktu pengorganisasian
f.        Terlalu tergantung pada pemberi jasa
g.      Butuh waktu untuk mengendalikan pemberi jasa
h.      Meragukan kemampuan pemberi jasa

Hasil survey Business  Comunications Review yang dilakukan pada tahun 1998 alasan utama semula diajukan untuk melakukan outsourcing yaitu:
a.       menekan biaya
b.      kekurangan tenaga yang menguasai teknologi informasi.

Hasil survey American Management Association (AMA) pada tahun 1997 (Suwondo, 2004) mengenai penghapusan pekerjaan menemukan bahwa 23% dari penghapusan pekerjaan adalah karena outsourcing yang merupakan kenaikan dari angka 21% pada 1995. Hasil ini menyebabkan AMA mengembangkan risetnya mengenai outsourcing sekitar apakah suatu jenis pekerjaan tertentu di –outsource-kan, sebagian atau seluruhnya. Riset ini menemukan beberapa data sebagai berikut:
·         Tingkat outsourcing dalam berbagai jenis usaha/industri
·         Tingkat oursourcing dalam fungsi keuangan
·         Tujuan melakukan outsourcing fungsi bidang keuangan
·         Tingkat outsourcing dalam fungsi umum dan administrasi
·         Tujuan melakukan outsourcing dalam fungsi umum dan administrasi
·         Tingkat outsourcing dalan fungsi personalia
·         Tujuan melakukan outsourcing dalam fungsi personalia

Resiko Outsourcing

Resiko outsourcing secara umum adalah tidak tercapainya secara penuh tujuan yang diinginkan, tidak tercapainya sebagian dari tujuan yang diinginkan atau lambatnya pencapaian tujuan yang ingin dicapai. Beberapa usaha untuk mengurangi resiko antara lain dengan melakukan uji coba terlebih dahulu, melakukan pemilihan pemberi jasa dengan lebih teliti, melakukan kontrak jangka pendek dahulu, merencanakan dan melakukan pengawasan dengan baik, menggunakan konsultan, memilih waktu yang tepat dan mempersiapakan perencanaan darurat

Dewasa ini outsourcing sudah menjadi trend dan kebutuhan dalam dunia usaha, namun pengaturannya masih belum memadai. Sedapat mungkin segala kekurangan pengaturan outsourcing dapat termuat dalam revisi UU Ketenagakerjaan yang sedang dipersiapkan dan peraturan pelaksanaanya, sehingga dapat mengakomodir kepentingan pengusaha dan melindungi kepentingan pekerja.

Sumber:


Rabu, 16 Desember 2015

Tugas_5SS_PBisnis

Rekrutmen dan Seleksi Perusahaan

Proses seleksi dan rekrutmen dalam suatu perusahaan adalah hal yang paling utama dan mendasar dalam pembangunan perusahaan. Proses ini mempunyai peran penting untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul serta berkualitas.

DEFINISI REKRUTMEN

menurut para ahli,
  1. Rekrutmen adalah proses menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk bekerja dalam suatu perusahaan (Rivai & Sagala, 2011).
  2. Rekrutmen adalah tindak lanjut dari fungsi manajemen yang pertama yaitu pengadaan tenaga kerja (Ardana, 2011).
  3. Rekrutmen adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan,keahlian dan pengetahuan yang diperlukan untuk menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan ke karyawanan. Aktifitas rekrutmen dimulai pada saat calon mulai dicari dan berakhir pada saat lamaran mereka diserahkan (Hendry Simamora 2004:170). 
Secara keseluruhan rekrutmen mempunyai arti mencari dan menarik tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi posisi yang dibutuhkan sampai akhirnya pelamar tersebut dapat bekerja dan menjadi karyawan.

TUJUAN PEREKRUTAN

  1. Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja/karyawan yang memenuhi syarat;
  2. Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan;
  3. Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama bekerja;
  4. Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan pelatihan;
  5. Untuk memenuhi tanggungjawab perusahaan dalam upaya menciptakan kesempatan kerja
SUMBER PEREKRUTAN

Calon tenaga kerja yang akan direkrut dapat diambil dari internal organisasi maupun eksternal organisasi. Perekrutan tenaga kerja dari dalam biasanya dilakukan oleh organisasi/perusahaan yang telah lama berjalan dan memiliki sistem karier yang baik. Perekrutan tenaga kerja dari dalam memiliki keuntungan, diantaranya adalah tidak mahal, promosi dari dalam dapat memelihara loyalitas dan dedikasi pegawai, dan tidak diperlukan masa adaptasi yang terlalu lama, karena sudah terbiasa dengan suasana yang ada. Namun demikian perekrutan dari dalam juga berarti terjadinya pembatasan terhadap bakat yang sebenarnya tersedia bagi organisasi dan mengurangi peluang masuknya pemikiran baru.

1. Eksternal
  • Lembaga pendidikan
  • Teman/anggota keluarga karyawan
  • Lamaran terdahulu yang telah masuk
  • Agen tenaga kerja
  • Karyawan perusahaan lain
  • Asosiasi profesi
  • Outsourcing

2. Internal
  • Promosi
  • Transfer / rotasi
  • Pengkaryaan karyawan kembali
  • Kelompok pekerja sementara / karyawan kontrak ( temporer )
Metode perekrutan karyawan dengan sumber dari luar perusahaan, dapat dilakukan :
  1. Melalui iklan di media massa (radio, TV, koran, internet).
  2. Melalui iklan atau adventensi diharapkan perusahan dapat merekrut calon tenaga kerja dengan spesifikasi tertentu dan dengan pengalaman kerja tertentu. Perekrutan melalui iklan ini biasanya disertai dengan suatu janji yang menarik, misalnya gaji yang besar, masa depan yang menarik dan sebagainya.
  3. Open house, untuk menjaring lebih banyak tenaga potensial secara umum, perusahaan dapat melakukan open house di sejumlah kalangan yang diprediksikan dapat menarik calon tenaga kerja potensial, seperti di perguruan tinggi, even-even tertentu.
  4. Menyewa konsultan perekrutan. Terkadang untuk mencari dan merekrut tenaga kerja profesional dibutuhkan konsultan yang mampu mencari tenaga tersebut, dengan demikian ada jaminan melalui konsultan perekrutan perusahaan tidak perlu membuang waktu untuk mencari tenaga kerja yang sesuai
FAKTOR-FAKTOR
  1. Mutu Karyawan yang direkrut 
  2. Jumlah Karyawan yang diperlukan 
  3. Biaya 
  4. Perencanaan dan keputusan strategis tentang perekrutan 
  5. Fleksibility 
  6. Pertimbangan-pertimbangan hukum 
TAHAPAN REKRUTMEN 
  1. Pemilihan media iklan lowongan ;
  2. Proses desain iklan lowongan kerja ;
  3. Seleksi administratif calon karyawan ;
  4. Test psikologi ;
  5. Interview awal, biasanya dengan HRD ;
  6. Interview dengan user ;
  7. Pemilihan kandidat ;
  8. Negosiasi gaji.


DEFINISI SELEKSI
  1.  Seleksi adalah kegiatan manajemen SDM yg dilakukan setelah proses rekrutmen selesai dilaksanakan (Rivai & Sagala, 2011)
  2. Seleksi adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi lowongan pekerjaan di sebuah organisasi. (Ardana, 2011)
  3. Proses pemilihan dari sekelompok pelamar, orang atau orang-orang yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada pada saat ini yang dilakukan oleh perusahaan. (Henry Simamora 2004:202)
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian seleksi adalah proses memilih seseorang yang tepat dari suatu daftar pelamar yang memenuhi kriteria seleksi untuk menempati suatu jabatan atau posisi tertentu.

INSTRUMEN PROSES SELEKSI
  • Surat-surat rekomendasi
  •  Borang lamaran
  • Tes Kemampuan
  • Tes Kepribadian
  • Tes Psikologi
  • Wawancara
  • Assesment Center
  • Drug Test


Sumber:

Sabtu, 05 Desember 2015

PKTI 1A | Peta Rencana Hidup

PETA RENCANA HIDUP

Perencanaan adalah langkah untuk menetapkan lebih dahulu seperangkat kegiatan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

1. MENENTUKAN PRORITAS
a. Peran saat ini:
Mahasiswa, anak, kaka, pelayan gereja

b. Peran masa depan :
Aktuaria, pengusaha, istri, ibu, pelayan gereja

c. Alasan :
Peran yang saya alami saat ini adalah apa yang tidak saya rencanaan sebelumnya, semua terjadi begitu saja. Peran saya di masa depan adalah apa yang benar-benar saya inginkan dan impikan

d. Prioritas
Aktuaris

e. Kebutuhan fisik dan emosi
Hidup yang sehat, rohani yang sehat, pendidikan yang tinggi, kemampuan dan pengetahuan untuk mengiuti test menjadi seorang aktuaria, ekonomi yang baik

2. MENYUSUN TUJUAN
a. Tujuan yang ingin dicapai
School : menyelesaikan jenjang S1 dengan IPK tinggi, dan mengambil pendidikan profesi aktuaris
Career : menjadi seorang aktuaria yang handal, bekerja di perusahaan asuransi yang besar dan terkenal, membuka usaha sampingan
Life : menikah dengan pria yang takut akan Tuhan dan mempunyai anak-anak yang cantik dan ganteng, menambah kemampuan bermain musik dan bernyanyi

b. Tanggal spesifik sebagai batas waktu
2019 (umur 23) : lulus S1 
2020 (umur 24) : mengikuti test aktuaris 
2021 (umur 25) : mengambil pendidikan profesi aktuaris dan membuka usaha
2022 (umur 26) : menikah
2023 (umur 27) : memiliki anak pertama dan mendapat gelar profesi aktuaria FSAI (Fellow Society of Actuaries of Indonesia )
2024 (umur 28) : bekerja di perusahaan asuransi yang besar dan terkenal
2025 (umur 29) : membuka cabang usaha
2026 (umur 30) : memiliki anak kedua, membeli rumah dan kendaraan sendiri

c. Cara mencapai tujuan
· Terus berdoa, belajar dan berusaha
· Mencari tahu hal-hal apa saja yang harus dipelajari untuk mengikuti test aktuaris
· Tekun dan sepakat kepada diri sendiri untuk menjalankan semua rencana yang telah dibuat ini